BETERNAK BURUNG KENARI, MASIH MENJANJIKAN ATAU TIDAK ?????
Fenomena mewabahnya minat
beternak burung kenari memang sangat luar biasa, hal ini bisa di lihat dan
dirasakan dengan meningkatnya permintaan akan burung kenari dan juga harga
burung kenari yang selalu meningkat mahal. Apabila dilihat dengan grafik maka Periode
tahun 2010-2013 adalah masa kejayaan burung kenari, dimana harga dan permintaan
akan burung kenari sedemikian hebatnya. Hal tersebut memang tidak salah karena
banyak factor yang menyebabkan semua itu bisa terjadi. Dan berdasarkan
pengamatan penulis, berikut beberapa hal yang mempengaruhi keadaan tersebut :
1. Cara
dan Proses beternak burung kenari cenderung lebih mudah di bandingkan beternak
jenis burung lain seperti : Jalak Uren, Murai Batu, Cuvak Rowo,Cucak Hijau,
Lovebird dan lainya.
2. Biaya
Operasional beternak burung kenari lebih rendah dibanding beternak burung jenis
lain
a.
Biaya operasional/pemeliharaan lebih murah
karena burung kenari adalah burung pemakan biji2an.
b.
Biaya Kandang
ternak lebih murah karena tidak tidak serumit kandang ternak burung jenis lain.
c.
Biaya awal lebih murah karena untuk indukan
kenari mempunyai ragam atau variasi yang banyak sehingga terjangkau untuk semua
kalangan (catatan. Tidak berlaku untuk
indukan kenari jenis impor/besar seperti Yorkshire, border dan lainya)
3. Hasil
ternak bisa menghasilkan lebih banyak anakan (dalam sekali produksi antara 2-4
anakan)
4. Dan
lain hal
Namun banyak juga kelemahan
burung kenari yang tidak di sadari dan dipertimbangkan oleh para peternak
Burung Kenari, terutama oleh para peternak pemula karena bisa dikatakan
peternak kenari yang ada di Indonesia sebagian besar beternak secara otodidak
dan tidak mendapatkan pemahaman mengenai teknik beternak kenari pada awalnya (termasuk penulis heheeee).
Oleh karenanya tidak sedikit para
peternak kenari pemula yang akhirnya gagal karena kurangnya pemahaman akan
burung kenari tersebut. Berikut beberapa kelemahan dari burung kenari versi
pengalaman dari penulis :
1. Burung
kenari termasuk burung yang mempunyai daya tahan rendah sehingga rentan akan
penyakit di bandingkan dengan burung ternak jenis lain.
Contoh : Lesu,
Nafas, Serak, Bulu mengembang, snot dan lain2
2. Usia
hidup burung kenari tergolong pendek dibanding burung ternak jenis lain. Dalam
kondisi normal/sehat Usia hidup kenari berkisar antara 4-8 th.
Bandingkan dengan burung lovebird atau murai yang rata-rata bisa hidup diatas
usia 10th.
3. Produktivitas
kenari sangat mudah berubah dan mempunyai periode yang menurun.
4. Burung
kenari sangat rentan terhadap perubahan cuaca baik dari segi kesehatan sampai
dengan tingkat produktivitasnya.
Melihat dari kedua factor pembanding
diatas otomatis di dalam angan-angan penulis timbul sebuah pertanyaan besar “AKANKAH BETRNAK KENARI MASIH MERUPAKAN PELUANG
BISNIS YANG MENJANJIKAN”??????
Mungkin hanya waktu yang bisa
menjawab itu semua dengan tepat, namun kenyataanya yang terjadi sampai dengan
hari ini 21 Mei 2013, Burung kenari masih menjadi buruan dan primadona baik di
kalangan para penghobi, penjual burung maupun pelaku ternak itu sendiri. Hal
tersebut bisa dilihat dari beberapa fakta yang terjadi di lapangan :
1. Sulitnya
mencari/mendapatkan anakan kenari baik jenis lokal sampai jenis besar.
2. Tingginya
permintaan akan indukan kenari
3. Ramainya
gantangan kenari saat lomba
4. Semakin
banyak peminat dari masyarakat untuk mencoba beternak kenari
5. Dan
lain-lain.
Harapan dari penulis sebagai
penggemar dan peternak burung kenari tentu saja semoga burung kenari akan tetap
eksis dan selalu menjadi primadona sampai kapanpun. Jayalah burung Kenari,
Jayalah Negeri ini.. Salam!!
(tulisan ini ditulis berdasarkan pengamatan dari penulis, mohon maaf
apabila ada kesalahan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar